Tjnews,Bungo-Pemerintah dusun sungai gambir resmi buka pelatihan gelar adat Melayu dari Pecahan Enam Dusun Lubuk Landai Pelatihan dilaksanakan bertempatan di aula kantor rio Dusun sungai gambir kecamatan Tanah Sepenggal kabupaten bungo, Pada Selasa (21/05/24).
Adapun Pelatihan adat Jambi pecahan Enam Dusun Lubuk Landai tersebut di gelar setiap sekali sebulan kebetulan dusun sungai gambir menjadi tuan rumah pada pertemuan forum Komunikasi tentang adat melayu jambi dan Pelatihan gelar adat ini diikutisertakan oleh pecahan 6 dusun Lubuk landai yaitu Dusun sungai gambir, pasar lubuk landai, dusun Lubuk landai, sungai lilin, pematang panjang,tebing tinggi.Dan Pelatihan adat Adat Kali ini Membahas angkat mengangkat dalam perkawinan Yang Ada Didusun.
Pada Kesempatan tersebut Rio Dusun Sungai gambir Kusairi sebagai tuan rumah pertemuan tersebut mengatakan kegiatan forum komunikasi tentang adat melayu jambi tersebut Sebagai bentuk perhatian pemdus untuk menguatkan peran serta Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi dalam kehidupan bermasyarakat di tengah modernasi yang menyentuh diberbagai lini.
“Perkembangan zaman terus menerus maju mempengaruhi adat istiadat dan nilai sosial. Sementara upaya meningkatkan pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan nilai nilai sosial budaya masyarakat masih kurang. Untuk itu, penguatan peran LAM perlu untuk dilakukan salah satunya melalui bimtek maupun pelatihan yang kita gelar pada hari,” katanya
Peserta Yang merupakan Rio yang Ada dalam dusun yang menjadi pecahan dari dusun lubuk landai maupun peserta lainnya juga antusias dalam menanyakan permasalahan keseharian tatanan adat yang semakin tergerus oleh modernisasi saat ini.Ada banyak poin penting yang di sampaikan dalam forum komunikasi adat melayu antar dusun mulai dari adat istiadat pernikahan, dan juga kegiatan sosial yang berkaitan denga hukum-hukum adat Melayu jambi.
Salah seorang peserta, menyebut kegiatan ini perlu ditindaklanjuti lebih jauh dengan
adanya sosialisasi aktif pembelajaran adat minimal sekali dalam sebulan.
“Mudah-mudahan ada kelanjutannya, kami yang muda ini kurang mendapat ilmu adat saat ini, kami tahu ada rumah adat dan balai adat yang mungkin bisa dijadikan pusat pendidikan adat di Bungo ini,” kata dia(RE)