Tjnews,Bungo-Madrasah Ibtidaiyah (MI) Latansa berdiri dibawah naungan yayasan latansa yang berada di Dusun Sepunggur Kecamatan Bathin II Babeko Kabupaten Bungo membutuhkan perhatian dari pemerintah serta para donatur pasalnya,masih banyak sarana dan prasarana sekolah yang belum terpenuhi salah satunya keterbatasan ruang belajar namun tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Saat awak media Transjambinews bertandang ke satuan pendidikan di yayasan LATANSA dibawah pimpinan Kasmiyati S.pd dusun sepunggur tepatnya di kampung baru,meninjau propil sekolah dan kegiatan proses belajar/mengajar di sekolah tersebut menemukan siswa-siswi belajar dalam keaadaan keterbatasan ruangan belajar Rabu(16/11/22).
MI latansa memiliki rombel belajar 10 kelas namun sampai saat ini hanya memiliki 8 ruangan belajar,dua kelas lainnya dengan sistem fararel namun dengan kondisi yang sedemikian tidak menyurutkan minat belajar siswa.
Kasmiyati S.pd selaku pimpinan yayasan menerangkan bahwa murid paud berjumlah 51 orang dan murid ibtidaiyah sebanyak 181 orang dengan tenaga pengajar berjumlah 14 orang dan MI latansa sudah terakreditasi B.
Perlu Diketahui Sejak didirikan pada tahun 2011 yayasan Latansa mengalami pasang surut, baru pada tahun 2015 Madrasah Ibtidaiyah (MI) mulai mengalami peningkatan namun walau dengan keaadaan yang sedemikian tidak menyurutkan tekad pendiri sekaligus pemilik yayasan Latansa terus mencari solusi sehingga memiliki gedung yang semi permananen.
Saat disinggung mengenai harapan pimpinan yayasan LATANSA kedepan,buk kasmiyati berharap adanya kebijakan dari instansi terkait untuk merehab gedung madrasah dan sumbangsih dari para donatur – donatur agar terketuk hatinya membantu sehingga dapat memacu dunia pendidikan kepada yang lebih baik lagi,mengingat banyak murid sehingga tidak mampu ruang kelas untuk menampung mereka.
“Saya berharap bantuan dari pemerintah dan donatur yang peduli akan pendidikan sehingga bisa merehab madrasah kami,dengan demikian murid-murid bisa belajar dengan nyaman,Kami memang menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dari dana Bos itulah kami memberikan insentif guru-guru dan keperluan lainnya, sehingga kami sangat kesulitan untuk memperbaiki dan merehab gedung .”harapnya
Program unggulan yang dilaksanakan di Mi latansa salah satunya adalah hapalan 30 just karena dengan bekal Al-Qur’an bisa menjadikan karakter anak didik yang islami untuk bekal kejenjang selanjutnya dan dihari tua.
“Sampai saat ini murid Madrasah Ibtidaiyah latansa tidak dipungut biaya apapun dalam proses belajar mereka.(Tjnews)